Kamu membuka bait-bait sejarah yang terlupakan
Se-enaknya kamu tanpa harus perlahan
Sehingga asyik atau mau memerahkan rautku didepan para canda
Aku jawab iya dalam kebenaran bait yang kamu benarkan
Meskipun aku harus merubah raut tanpa kesadaran
Hingga terkadang mengembang pada lubuk
Pada rinduku yang dulu busuk
Memanjakan dengan Matamu
"kau seakan tidak melihat?" itu katamu pada awal kita bisu
Ah, tidaklah bukan bermaksud hal yang demikian
Justru ingin memanjakan sapamu yang pernah bersemi
Dari jauh masih terlihat mata angkuh yang rona
Senyum masih merekah dari pana
tidak ada penat di mata
sehingga bias tidak pernah sirna
*uha
Waowwwwwww.....namanya sejarah setidaknya jadi cerminan untuk masa mendatang hhhhhh
ReplyDeleteasyiiiiik
Deleteluar biasa kak
ReplyDeleteSejarah dg janda yg terlupakan hh
ReplyDelete