Foto Ilustrasi |
Mungkinkah bambu yang telah teriris tipis
menepi didinding pohon
Menjadi anyaman indah
untuk membangun sebuah rumah dijauhnya kota
Ataukah menjadi peluka hingga nestapa mejadi goresan perih
Taukah hujan peluh yang pernah menjadi semburan kedinginan
laksana burung ketakutan
Diranting yang lama tak bersemi dedaunan
Aku tau kau sebenarnya masih belum tau tentang asyiknya permainan yang kau suka
Ada anak kecil dibelakangmu menertawakan dan bahkan menangisi yang di permainkan
Bahwa kau tidak akan balas panggilan laksana panggilan ibumu
Terlalu nyenyak mimpi yang kau tiduri semalam, sekejap, sekedip menjadi selelap
Aah hanya itu cerita mimpi yang ingin kau tuliskan
dengan jari manismu yang salah anyaman
Dengan roh batinmu
Terus apa yang terjadi dan yang akan terjadi akhirnya
Apakah lesung pipimu akan memerah cerah pasrah
pada keadilan dunia yang tidak dengan Tuhan
Lalu dimana rumah itu . . .
Lalu dimana hitungan anyaman itu
Akupun akhirnya mati ditelan mimpimu
No comments:
Post a Comment