Ilmu
itu bisa datang dengan usahanya entah itu dari orang bodoh sekali pun, karena
disana ada ilmu, hanya saja bagaimana kita memposisikan. Ketika kita bersama
keluarga, seorang guru dan dan duduk bersamanya, hal inilah kita akan mendapat
hal-hal yang baru. Ada beberapa kalimat yang saya ingin pesankan dalam tulisan
ini yaitu, “duduklah bersama ulama dengan akalmu, duduklah bersama pemimpin dengan
ilmumu, duduklah bersama teman dengan adab dan etikamu, duduklah bersama
keluarga dengan kelembutanmu, duduklah bersama orang bodoh dengan kemurahan
hatimu, dan jadikanlah teman bagi dirimu sendiri atas nasihatmu, tidak perlu
bersedih jika di dunia tidak ada yang menghargai kebaikanmu karena dilangit ada
yang lebih mengapresiasinya”.
janganlah
kecewa kalau kita sudah memperbaiki diri jangan bersedih bila tak ada yg
menerima bahwasanya yg kita lakukan adalah benar menurut keyakinanmu. Kunci
kebahagiaan bersikap sama keluarga itu yg bagus semua ini nasehat sang guru,
guru dari semua diluar bagian kita.
Duduk
dengan ulama hal inilah maksutnya dituntut pake logika karena semua itu penting
mengaji dan mengkaji dengan akal agar tidak sesat dan menyesatkan yaitu untuk
menentukan kehidupan berikutnya. Kenapa harusi ada ilmu supaya lebih memudahkan
kita untuk menyerap dan mengetahui hal-hal yang belum diketahui semuanya, misalnya
makan pakai tangan harus tahu cara mengunyah menguyah kan diajari dari kecil
hal-hal dasar inilah yang perlu kita pegang kemudian saat berbaur dg pemimpin
jangan mau ditokekin apa kata toke hahay kayak tukang dakwah saja.
Bermula
ingin memperbaiki diri setelah kita meperbaiki lingkungan kita maka kita
melihat diri kita. Maka keheningan langit akan mudah terdengar seperti kajian
islam nasihatnya yaitu berbuat baiklah kepada hal yang ada di bumi niscaya
langit akan menaungimu, disinila kita harus berbuat baik pada sesama, maka
Tuhan kita akan membalas lebih dari itu.
Kita
bisa melihat dan menggapai sebuah metode menjalankan jalan yang baik pertama
adalah menggunakan akal yang terus dibarengi dg ilmu, yah bisa saja dengan
sharing, diskusi sebagai bahan perbandingan bahkan perjalanan untuk menuju
kabaikan.
Sekian terimaksih ya shobat, sampai jumpa edisi berikutnya
No comments:
Post a Comment