Latest News

Thursday, October 20, 2016

OBROLAN DI 12 TAHUNNYA PMII COUNTRY BERSAMA SEDUHAN KOPI MALAM




Malam ini mungkin yang kutuliskan sebuah cerita ataukah sebuah opini dari ide malam bersama sahabat-sahabat dengan  asyiknya cerita budaya atau obrolan tentang  budaya,akhirnya tidak terasa juga ngobrol perjalanan country yang ternyata sudah dua belas tahun dalam perjalan jihadnya dari selama kemarau bersama teduhnya hujan kembali dengan kopi dari penyeduh kota dingin, Hingga akhirnya cerita Rahwana bercinta dalam ekor obrolannya, hecmm”.

Sahabat pembaca, sebelumnya saya ingin menyapa antum bagaimana kabar antum sekalian ? baik-baik saja bukan di perjalanan 12 tahun country ini?. Yang jelas harapan dari saya semuga antum baik-baik saja. Ah kayak orang lulusan mesir aja….hihi.

Nah kali ini ni tulisan saya mengira sebuah prakata atau sambutan dari sebuah acara, atau bahkan mukoddimah. Salam penghormatan dulu ya! “achh gak apa-apa tulisan ini sedikit ngawur sedikit” karena saya masih tidak melupakan dengan salam hormat kepada sahabat-sahabat pembaca, salam asah kasih dari resah perjalanan persahabatan kita. Dan juga sahabat sesepuh yang tidak pernah rapuh dengan motivasi ampuh bagi saya, hingga terkadang saya berfikir leluhur bagi beliau-beliau dengan ruh budi luhur semangat tidak pernah penat hingga menyayat dari hati gaduh menjadi hati sembuh dari fikiran bejat menjadi bermartabat, Alhamdulillah.

Sahabatku bilang ngapain selalu gundah, cobalah hamparkan sajadahmu bersama sepertiganya malam, ahhh bagaimana mungkin tepat yang kamu bilang sperti itu, (menyepelehkan), wong sepertiganya malam kita habiskan ngobrol , cerita panjang, kita mengadu tentang perjalanan panjang bahkan kita mengadu tentang Tuhan pada obrolan malam bersama kopi yang pekat dan pahit. Sudahlah bat kita bukankah sudah dapat keistimewaannya  tentang berfikir?, berfikir, berdialog tentang alam, kekuasaan Tuhan, selain hamparan sajadah pada waktu kali ini, seperti yang pernah dialogkan leluhur sebelumya “tafakkaruu fil kholqillah walaa tafakkaruu fii dzatihi“, itu katanya. “hah kamu itu sok tau saja” (celotos sahabat saya).

Budaya 

Kepahitanpun semakin surut dalam cangkir putih sehingga mengalihkan dengan cinta budaya antara perkampungan tanah lahir dengan perkotaan yang dijejaki. Sahabat saya melihat bangunan perumahan yang belum selesai ditempati letaknya pas samping gubuk kopi hitam manis, dia berfikir sejenak,
“kenapa ya bangunan  perumahan ini tidak selesai-selesai, padahal Cuma ukuran kurang lebih sepuluh kali enam (herannya). Acch kamu !, pertama itu kendalanya modal bat ! karena berbiincang masalah modal juga masih banyak dengan kaitannya dengan pembinaan modal sosial, nah modal sosial itulah cakupan bermasyarakat, ya disisni beda lah masyarakat perkampungan kota dan perkampungan kita, kalau perkampungan kita bermodal social gotong royong, kalau dirumah kita itu tukangnya yang dibayar satu dua orang tapi bagian Sembilan sepuluh orang yang lain dengan modal ikhlas menolong, yaa tapi awalnya sih bermodal gak enak saja kalau gak nolongin” ya gtu dech hihi.

Countryku

Bat kamu ini mau ngobrolin sejarahmu di country PMII atau ngayal setinggi bangunan itu…..?, hehe iya ya, biasa efek 12 tahun country dalam penanaman benih semangat kreatif dan kritisnya yang kami banggakan.
Ternyata saya ini terjebak dalam lautan bertahta, terjebak dalam rumah yang banyak memanjakan oleh-oleh ilmu di Country ini, kalau boleh saya cerita dulu sebelum detik-detik pembaiatan saya dan sahabat-sahabati ingat sebuah nasehat, iya bias dikatakan nasihat mungkin, motivasi mungkin namun ini saya tidak bias dilupakan dan keyakinan saya menjadi anggota PMII country saat ini, seperti “kalian ini tidak bisa dalam membanggakan orang, jadikanlah kamu orang-orang yang dibanggakan”, saya berfikir aah ya akhirnya akan menjadi sombong kalau seperti itu, (gumam saya dalam hati) .

Kenapa ya kak saya tidak bisa selancar sampeyan dalam berbahasa dengan dialektikanya yang indah, hingga akhirnya sampeyan benar-benar memotivasi saya saat ini dalam ber-PMII, itu pertanyaan saya dulu saat mau dibaiat menjadi anggota PMII, khususnya PMII Country.

“Kalian masuk disini jangan mencari apa yang kalian pertanyakan saat ini, melainkan kamu harus mejadi apa yang ditanyakan saat ini, PMII yang akan kalian juang nantinya, agama yang kalian juangkan nantinya, bahkan PMII tidak bakalan lepas dari perjuangan Indonesia, PMII berkah bagi kita, Islam jihad lillah bagi kita,Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah rumah dimana kita bisa dihias secantik rupa, seindah yang kita bayangkan”.

Sungguh hati ini terketuk, badan ini gemetar, merinding setiap kali ketua Rayon mendeklamasikan niatnya dari sebuah satuan ikrarnya yang tulus merekomendasikan anggotanya menjadi anggota PMII untuk dibai’at.
“Rodlitubillahirobba wabilslamidina wabimuhamadinnabiyawarosula wabil qurani imama”  dengan memohon ridlo rahmat dan maghfiroh Allah SWT.” kalimat inilah yang membuat saya gemetar, dengan ketidak sombongannya  PMII dengan kerendahan hatinya PMII.

Harapan awal PMII dalam penanamannya sebagai anggota PMII, tawadlu’, rendah hati menjadi awal niat bagi kita, pembakaran semangat intelektual itulah saat saya dibai’at dulu bat. Namun saya masih saja heran dengan diriku sendiri ini sabagai kader PMII Country, setiap segala melihat ucapan ketua-ketua rayon ketika di tempat pembai’atan selalu saja merinding, itu yang terjadi “ tutur saya pada malam obrolan Country ulang tahun.

Bagiku country adalah tempat dimana tempat niat dan pijakan saya dalam melangkah yang menjadikan gairah daya dan aliran darah deras menggebu, disitulah menjadikan cairan niat dalam berislam, tegak berbangsa kesatuan, dan Country selalu memberikan cerita baru demi memainkan intelektual berfikir yang saat itulah terbungkus dalam keluarga Nusantara dibawah komando terdepan Komisariat Country Unitri.
Banyak cerita yang menjadi referensi sejarah dalam dalam perjalanku di Country, Sembilan tahun Country memanggil, tiga tahun saya dalam warnanya genap dua belas tahun Country mewarnai sejarah Kota Malang Khususnya UNITRI.

Masih ingat dari doa dan harapan dari salah satu dan ketua Komisariat saat itu, saat saya di kepengurusan Rayon di kaderisasi tepatnya sebelum subuh, di 12 tahun Contry bahwa dengan berkah, semangat selalu tumbuh bersemi sebagai kader penerus Country, kita yakin Country akan menjadi terdepan dalam mengawal kreativitas dan pembangunan nilai-nilai dasar pergerakan, yang terus mengawal islam yang toleran.

Malam sudah begerser jam 03.00 WIB. Cerita dan obrolan kita belum lelah dimakan malam. Seorang juhari umi hanya tersenyum-senyum melihat chetingan para senior di whatsap Country Ngalam, hemmm asyik!.
Saat itulah masih merenungi ungkapan pastinya pesan ampuh dari sahabat-sahabti abang senior, mbak senior dengan melelehkan tangis bertanya. Hanya hati mala mini bisa menjawab, bahwa kadermu masih menjaga bibit-bibit Country di rayon mbak, bang! Masih selalu menjunjung tinggi Country tercinta sebagai pinpinan tertinggi kami.

Dek sahabat, pulang aja yuuk… malam ini harus ada yang diberikan kepada Country entah ucapah selamat atau hadiah fikiran yang selalu kamu sumbangkan.

Ooh iya iya ada sahabati kita dari Kalimantan dia ulang tahun juga waktunya sama dengan PMII Country yaitu tgl 22 oktober, SELAMAT YA SAHABAT JUMIANA ! tetap semangat panjang umur dan tercapai segala niat iktiarmu… hiihi maaf dari awal hanya nulis dongeng-dongeng baru ingat dan selalu ingat bahwa tanggal lahirmu bersama Country UNITRI.

Saya akhiri cerita ini salam asah kasih dari sahabatmu ini, maaf ya bila tulisan yang kalian baca gak karuan, Cuma hanya ingin memberikan sebuah yang tak berbuah untuk Country

*Juhari Umi/ Uha_cret.
Sedang duduk PK.COUNTRY insyallah.

No comments:

Post a Comment

Jendela Mutiara

Recent Post

Jendela Mutiara