Latest News

Friday, March 25, 2016

Gerhana cinta telah berlalu



Belahan bumi yang tak pernah tahu
Bongkahan tanah yang menyeruak
Menjadi lempengan baru
Saat itu ia tahu sesuatu yang indah satu,
Dimusim pertama rekahnya bunga
Wangi yang kusukai ialah ketika mencium bau rerumputan
Kala embun yang terelakkan oleh
Malam berebut ibu waktu..
Sederet kaca berpeluh dingin
Ajak angin berdiskusi
Meneriakan sesuatu yang mendayu ke ulu hati : tanpa arti
Itulah,
Matahari yang bersibak awan kelam
Bias keemasannya dimakan bulan,
menandakan jejak yang ku tinggal dulu
Aku sampai lelah menulis di kota ngalam ini
Bahasa puisi mencubit manja logikaku
Beranai seribu puisi merupa titah rindu...
Sejuta...? bagaimana dengan itu
Rindu yang seperti apa yang membebaskannya
Apa aku harus menamparmu
Yang sudah kenal dengan rindu tak bertuan...

oleh: Nurpatmawati

No comments:

Post a Comment

Jendela Mutiara

Recent Post

Jendela Mutiara